Wednesday, November 9, 2011

Kisi-kisi UAS Biologi grade 10 National Program

Materi yang diujikan adalah BAB 5 “PROTISTA”, yang meliputi :

1). Ciri-ciri umum Protista

2). Pembagian Protista:

a). Protista yang menyerupai jamur (perbedaan Oomycota dan Myxcomycota dibandingkan dengan Kingdom Fungi – jamur sejati)

b). Protista yang menyerupai hewan / PROTOZOA (perbedaan 4 Kelas pada Protozoa, yaitu: Rhizopoda, Sporozoa, Cilliata, dan Mastigophora/Flagellata; beserta contoh spesies)

c). Protista yang menyerupai tumbuhan / Ganggang-ALGAE (perbedaan 6 Kelas pada Algae, yaitu: Euglenophyta, Chrysophyta, Dinoflagellata, Chlorophyta, dan Phaeophyta – beserta contoh spesies)

3). Pelajari catatan, juga soal-soal evaluasi dari buku paket

Wednesday, March 16, 2011

Materi Sistem Ekskresi pada Hewan #Part 1#

  • Perbedaan proses ekskresi pada ikan air tawar dan ikan air laut.

Organ ekskresi ikan adalah sepasang ginjal sederhana yang disebut, opistonefros , ginjal tipe ini bekerja keras sepanjang waktu untuk menyaring kelabihan air dari darah, dan menghasilkan urine yang diekskresikan sepanjang waktu. Pada ikan air tawar, mereka meakukan adaptasi dengan tidak pernah minum atau dengan sangat sedikit minum.
Bagaimana dengan ikan air laut? Air laut memiliki kadar garam yang sangat tinggi, bila dibandingkan kadar garam dalam tubuh ikan itu sendiri.
Akibatnya, tubuh ikan air laut sangat mudah mengalami dehidrasi [karena air cenderung mengalir keluar ke lingkungan melalui proses osmosis]. untuk mengatasinya:
  • ikan air laut tidak memiliki glomerulus, akibatnya: mekanisme filtrasi tidak terjadi dan reabsorbsi pada tubulus terjadi pada skala kecil.
  • ikan air laut, beradaptasi dengan cara meminum banyak air laut dan sedikit mengeluarkan urine.
  • ikan air laut, menghilangkan kadar garam berlebih dalam tubuhnya melalui proses desalinasi
bagaimana dengan penanganan sampah organik dalam tubuh berbentuk Nitrogen. pada hewan akuatik, sampah nitrogen dikeluarkan dalam bentuk Amonia. Ekskresi amonia dilakukan secara difusi melaui insang
  • Proses Ekskresi Urine pada Serangga
Darah [air, garam, nitrogen] ketika melewati pembuluh Malpighi maka bahan yang mengandung Nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sementara sisa air dan garam diserap kembali secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan air akan diserap kembali. Kristal asam urat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.

Daur Hidup Invertebrata

A. Coelenterata
siklus hidup Coelenterata berbentuk polip dan medusa. Pada fase medusa dikenal dg fase seksual karena menghasilkan gamet.

Align Center
Siklus hidup Obelia sp

Siklus hidup Aurelia sp

B. Fasciola hepatica

Hidup parasit di dalam saluran empedu atau dalam pembuluh darah hati manusia dan hewan ternak (sapi, babi, kerbau, domba).

Daur hidupnya sebagai berikut: telur - mirasidium - masuk ke tubuh Lymnea (siput air tawar) - sporokista - redia - sarkaria - keluar dari tubuh siput - metaserkaria - kista - masuk ke tubuh [hewan ternak] - cacing dewasa.


Daur hidup Fasciola hepatica


C. Taenia saginata dan Taenia solium
Daur hidupnya sebagai berikut:
Telur - zigot (keluar bersama feses manusia) - masuk tubuh sapi/babi - larva onkosfer - menuju otot lurik - sisteserkus - masuk ke tubuh manusia jika manusia memakan daging yang kurang masak - cacing dewasa.


Daur hidup Taenia saginata


D. Ascaris Lumbricoides
Telur cacing yang telah membentuk embrio keluar bersama feses. Telur tersebut termakan oleh manusia, menetas di usus halus, dan berkembang hingga dewasa.

Daur hidup Ascaris lumbricoides


E. Wucheria brancrofti

Daur hidupnya sebagai berikut:
Mikro filaria (dalam darah / limfa manusia) - terisap nyamuk Culex - larva - masuk tubuh manusia lewat gigitan nyamuk - menuju pembuluh getah bening dan menjadi dewasa.


Daur hidup Wucheria brancrofti

Tuesday, March 15, 2011

Bagian-Bagian Alat Indera



Struktur Mata - Indera Pengelihatan




Struktur Hidung - Indera Pembau


Struktur Indera Pengecap



Struktur Indera Pendengaran dan tulang pendengaran


Struktur Indera Peraba

Thursday, December 9, 2010

EKOSISTEM

  1. KOMPONEN EKOSISTEM

    Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu yg mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekosistem tersusun atas komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda tak hidup).

    1. Komponen biotik

      Berdasarkan tingkat organisasinya komponen biotik dibedakan menjadi: individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer.

      Berdasarkan fungsinya, komponen biotik dibedakan menjadi:

  • Produsen: organisme yang menangkap energi untuk menghasilkan bahan makanan berupa zat organik (bersifat autotrof). Produsen dapat dibedakan menjadi organisme kemoautotrof dan fotoautotrof.
  • Konsumen: organisme yang mendapat makanan dengan memakaan organisme lain. Dibedakan menjadi 3, yaitu herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging) dan omnivora (pemakan segalanya).
  • Detritivor: organisme pemakan sisa organisme (bangkai), misal: cacing tanah.
  • Dekomposer: organisme yang melakukan perombakan bahan organik enjadi bahan anorganik misalnya, bakteri dan jamur.
  1. Komponen abiotik

    Komponen abiotik yang menyusun ekosistem terdiri dari suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral dan tanah.

  1. ALIRAN ENERGI DALAM EKOSISTEM

    Energi utama pada ekosistem, berasal dari matahari. Energi mengalir dari satu komponen ekosistem ke komponen lainnya. Aliran energi tsb dapat dibedakan menjadi:

    1. Rantai makanan, peristiwa makan dan dimakan dalam ekosistem. Alur rantai makanan mengikuti tingkat trofik, yaitu:

      Produsen à konsumen primer à konsumen sekunder à konsumen tersier à pengurai (dekomposer)

    2. Jaring-jaring makanan, adalah rantai makanan yang saling tumpang tindih di dalam ekosistem
    3. Piramida makanan/ekologi, adalah sususnan keseluruhan tingkatan trofik dalam ekosistem. Piramida ekologi dibedakan menjadi piramida energi (produktivitas), piramida biomassa, dan piramida jumlah. Dari ketiganya yang paling akurat pengukurannya adalah piramida energi. Dalam ekosistem yang seimbang/stabil, semakin tinggi tingkat trofik maka akan semakin kecil puncak piramida (mengerucut). Perhatikan gambar di bawah ini.


  2. DAUR BIOGEOKIMIA, meliputi:
    1. Siklus karbon dan oksigen


     

    Karbon dioksida (CO2) dan Oksigen (O2) dalam ekosistem akan mengalami keseimbangan. Oksigen dibutuhkan oleh organisme untuk respirasi. Proses respirasi menghasilkan CO2 yang selanjutnya digunakan oleh organisme fotositetik (misalnya tumbuhan) sebagai bahan untuk fotosintesis. Proses fotosintesis selanjutnya akan menghasilkan oksigen.

    Perhatikan skema siklus karbon dan oksigen yang tampak pada gambar di samping.


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

    1. Siklus nitrogen

      Komposisi udara 79% terdiri atas gas Nitrogen (N2) yang merupakan unsur penting yang menyusun protein dan asam amino. Tidak semua organisme dapat memanfaatkan N2 di udara secara langsung. Agar dapat digunakan oleh organisme, N2 harus melalui tahapan sebagai berikut.

  • Fiksasi dan Amonifikasi

    Fiksasi atau pengikatan gas N2 di udara, dilakukan oleh bakteri (Azotobacter chroococcum dan Clostridium pasteurianum) yang bersimbiosis dengan tumbuhan kacang-kacangan (Rhizobum leguminosarum). Gas nitrogen yang diikiat, diubah menjadi amonia (NH3). Proses ini disebut amonifikasi.

  • Nitrifikasi

    Adalah proses perubahan amonia menjadi ion nitrit (NO2-) oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.

  • Nitratasi

    Adalah proses pengubahan ion nitrit menjadi ion nitrat (NO3-) oleh nitrobacter. Ion nitrat inilah yang dapat diserap oleh tumbuhan untuk pembentuka asam amino dan protein.

  • Denitrifikasi

    Adalah proses pemecahan nitrat menjadi gas N2 kembali, oleh bakteri Thiobacillus denitrificans dan Clostridium deitrificans.


  1. Siklus air

    Air mengalami siklus melalui, atmosfer, lautan, daratan dan organisme. Air di permukaan bumi mengalami evaporasi (penguapan) karena panas matahari, transpirasi oleh tumbuhan, dan respirasi oleh organisme menjadi uap yang kemudian membentuk awan. Awan mengalami kondensasi dan turun menjadi hujan. Air hujan di permukaan bumi meresap dalam tanah, masuk ke sungai, atau ke laut.


  1. INTERAKSI DALAM EKOSISTEM , dapat berupa:
    1. Simbiosis

      Merupakan antar dua individu berbeda jenis yang membentuk suatu persekutuan yang erat. Simbiosis dapat dibedakan menjadi:

  • Komensalisme, merupakan interaksi antara organisme berbeda, dimana satu organisme (komensal) diuntungkan dari interaksi ini, sedangkan yang lain tidak dirugikan atau diuntungkan
  • Mutualisme, merupakan interaksi antar dua organisme dimana keduanya saling mendapat keuntungan.
  • Parasitisme, interakasi antar dua organisme, dimana satu organisme (parasit) mendapat keuntungan, sedangkan organisme yg lain (inang) diugikan dalam interaksi ini
  1. Kompetisi

    Merupakan interaksi berbentuk persaingan antarorganisme dalam upaya mendapatkan kebutuhan yang sama.

  2. Predasi

    Merupakan interaksi dimana satu organisme (predator) memangsa organisme lain (prey). Apabila yang dimakan adalah organisme sejenis maka disebut kanibalisme.

  1. SUKSESI EKOLOGI

    Adalah proses perubahan atau pergantian spesies yang dominan pada satu komunitas dalam jangka waktu yang panjang disebabkan adanya kerusakan pada komunitas awal. Suksesi dapat dibedakan menjadi:

    1. Suksesi Primer

      Terjadi apabila komunitas awal mengalami kerusakan total sehingga tidak ada yang tersisa. Urutan munculnya spesies pada ekosistem, umumnya adalah :

      Lichen (lumut kerak) à lumut à rumput à semak à pohon

    2. Suksesi Sekunder

      Terjadi apabila komunitas awal mengalami kerusakan sebagian, misalnya hutan yang ditebang, hutan yang terbakar.

Wednesday, December 1, 2010

V I R U S - PERTEMUAN 1

gambar 1. Struktur Virus

CIRI-CIRI:

· Bersifat ASELULER (tdk mempunyai sel)

· Berukuran kecil (lebih kecil dr bakteri, hanya dapat diamati dg mikroskop elektron)

· Hanya memiliki 1 macam asam nukleat (RNA atau DNA)

· Bentuk bervariasi: oval, silinder, polihedral, dan kompleks.

· Untuk bentuk kompleks --> misal: bakteriofag (kepala: polihedral, ekor: silinder; dan serabut ekor)

· Tubuh virus tersusun atas asam nukleat yg diselubungi oleh protein: kapsid

gambar 2. Skema siklus Litik dan Lisogenik

REPRODUKSI VIRUS:

Dibedakan melalui dua cara:

1. LITIK

2. LISOGENIK

Litik :

Langkah-langkah:

1. Absorbsi dan infeksi

2. Replikasi dan sintesis

3. Lisis

Litik mengakibatkan -> Inang hancur

Lisogenik :

Langkah-langkah:

1. Absorbsi dan infeksi

2. Penggabungan

3. Pembelahan

Lisogenik mengakibatkan -> Inang tidak hancur


PENJELASAN:

Infeksi secara Litik

a. Absorbsi, fag melekat pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri. Daerah perlekatan tsb disebut receptor site.

b. Penetrasi/Infeksi, dengan menggunakan enzim lizozim, bakteriofag meusaak dinding sel bakteri. Setelah dinding sel bakteri terhidrolisis, maka DNA fag masuk ke dalam sel bakteri.

c. Replikasi dan Sintesis, fag merusak DNA bakteri dan menggunakannya sebagai bahan replikasi dan sintesis. Pd tahap Replikasi: fag menyusun dan memperbanyak DNA-nya. Pd tahap Sintesis: fag menyusun selubung-selubung protein yg baru (kapsid).

d. Perakitan, fag menyusun bentuk fag baru sebagai bentuk yang legkap (molekul DNA dan kapsid)

e. Lisis/Pembebasan, fag menjadi dewasa dan sel bakteri akan lisis, fag yang baru akan keluar dan proses melalui siklus litik ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Infeksi secara Lisogenik

a. Dibanding dengan fase Litik, proses awalnya sama seperti fase Litik, yaitu: Absorbsi – Penetrasi/Infeksi.

b. Perbedaannya teletak pada fase Penggabungan: DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag, dan sebagian besar berada pada posisi tidak aktif

c. Fase Replikasi: saat profag bereplikasi, maka DNA fag juga bereplikasi. Saat bakteri membelah diri, maka DNA fag (di dalam profag) juga ikut membelah diri.

d. Bakteri lisogenik, dapat diinduksi untuk mengaktifkan profag-nya. Pengaktifan ini menyebabkan terjadinya siklus litik.

Kesimpulan:

Pada virus tidak terjadi pembelahan sel, akan tetapi terjadi penyusunan bahan virus baru yang berasal dari bahan yang ada di dalam sel bakteri yang diserang.

Wednesday, November 24, 2010

Sistem Gerak - Grade 11 [part II]

Skeleton Apendikular

Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari :
* Anggota gerak atas
* Anggota gerak bawah
* Gelang panggung
* Bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx

Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)


(http://www.dentalarticles.com/)

Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
1. Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna
2. Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
3. karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan ol
eh ligamen
4. metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)
5. Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.

Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)

(http://image.tutorvista.com)


Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:
1. Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
2. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot
3. Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
4. Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
5. Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
6. Palanges / tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng.

Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)
Tulang gelang bahu disebut juga tulang pectoral bahu tersusun atas 4 buah tulang yaitu 2 tulang belikat (skapula) dan 2 tulang selangka ( klavikula).
Tulang selangka berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat.
Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk.
Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi

Gelang Panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (di bagian tengah). (Lihat gambar)
Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis.
Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.


JENIS TULANG
Jenis tulang yang menyusun tubuh manusia secara umum dibedakan atas 4 kelompok yaitu:
* Tulang panjang : terdapat pada t. lengan atas (humerus), t. radius / pengumpil, t. ulna / hasta, t. metakarpal / telapak tangan
* Tulang pendek: terdapat pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki
* Tulang pipih : terdapat pada tulang rusuk, t. dada, t. tengkorak, dan gelang bahu
* Tulang tidak beraturan: terdapat pada beberapa tulang tengkorak, dan ruas-ruas tulang belakang.

STRUKTUR TULANG
Tulang keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang kompak yang padat dan keras dan tulang spons yang berlubang-lubang dan rapuh. Tulang kompak bentuknya padat, keras dan membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya.
Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga. tulang spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak.
Jaringan tulang disusun oleh beberapa bentuk sel tulang, yang terdapat dalam cairan ekstraseluler (matriks) berupa garam-garam anorganik (sebagain besar berupa kalsium dan fosfor). garam-garam organik inilah yang memberikan kekuatan pada tulang dan serabut kolagen yang memberikan sifat elastis pada tulang.

SEL TULANG
Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu:
* Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti fraktura (patah tulang). Sel ini memberikan perlindingan pada tulang dan membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel yang rusak
* Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Cel ini melakukan kegiatan sintesis dan sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi dasar dan subtansi pada daerah yang memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi
* Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel osteoblas. Sel-sel tulang ini membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan tulang, menghasilkan enzim dan mengendalikan kandungan mineral dalam tulang, juga mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke darah.
* Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk menghancurkan jaringan tulang. Sel osteoklas berperan penting dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan pengaturan kembali bentuk tulang
* sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang orang dewasa. sel tulang ini mengatur pergerakan kalsiun dan fosfat dari dan kedalam tulang.